Agar bisa menjalankan perannya di posisi masing-masing di lapangan,
setiap robot harus mempunyai kemampuan individu khusus. Setiap robot
harus mampu memutuskan sendiri, tindakan apa yang harus dilakukan di
lapangan permainan. Misalnya ketika robot tersebut melihat bola yang ada
di hadapannya, robot harus mengambil keputusan yang cepat untuk
menendang bola tersebut ke gawang lawan atau mengopernya ke robot lain
dalam satu tim yang sama. Semua tindakan tersebut harus diatasi sendiri
oleh masing-masing robot selama permainan berlangsung.
Pada robot ini dapat dipasang sensor-sensor misalnya sensor ultrasonik, Pemasangan sensor ultrasonik ini dimaksudkan agar robot tidak sampai
menabrak papan pembatas lapangan permainan, dan juga mencegah terjadinya
tabrakan dengan robot lain yang biasanya muncul tiba-tiba di hadapan
robot tersebut. Ketika sensor tersebut mendeteksi keberadaan robot lain,
atau papan pembatas lapangan, sistem sensor akan melaporkan ke prosesor
robot tentang keberadaan benda tersebut. Oleh prosesor, data akan
diolah dan dikirimkan ke sistem eksekusi robot untuk menghindari
tabrakan tersebut.
Komponen utama dalam sistem indera robot adalah sebuah sistem
penglihatan on board yang dilengkapi dengan blok rangkaian untuk
mengenali warna benda.
Sistem penglihatan robot dirancang untuk mengenali sedikitnya 5 warna
sehingga mampu mendeteksi lokasi robot di lapangan terhadap 2 gawang,
yakni gawang tim sendiri dan tim robot lawan. Sistem penglihatan robot
juga harus mampu mendeteksi gawang, garis gawang, garis tepi lapangan
permainan, dan bola yang digunakan dalam permainan tersebut. Setiap
robot juga dibekali kemampuan untuk dapat mengenali dan membedakan robot
tim sendiri dan robot tim lawan.
Prinsip kerja :
Prinsip kerja sistem penglihatan robot yaitu ketika warna-warna yang berbeda terdeteksi oleh kamera, warna-warna
tersebut berdasarkan ukuran benda
yang dilihat, kemudian informasi yang diperoleh akan dikirimkan ke
otaknya robot yaitu sebuah processor untuk kemudian
diolah. Data yang diperoleh akan dikirimkan ke master, kemudian master
mengkoordinasi robot-robot yang lain sesuai dengan informasi yang
dikirimkan oleh robot tersebut. Setelah master selesai melakukan
koordinasi, master kemudian memerintahkan robot tersebut untuk melakukan
tindakan yang tepat, sesuai dengan strategi tim dalam permainan
tersebut. Oleh robot tersebut, informasi yang diperoleh akan diolah,
kemudian prosesor akan memerintahkan sistem eksekusi robot menjalankan
perintah yang diberikan. Sistem eksekusi ini mirip dengan sistem gerak
tubuh yang berupa otot pada sistem tubuh manusia. Proses tersebut
berlangsung secara terus menerus selama permainan berlangsung.
Berikut link untuk melihat salah satu video kontes robot sepak bola indonesia (KRSBI) 2014 :
Referensi :
http://msholihulh.wordpress.com/2012/06/08/mengenal-robot-sepakbola/
0 komentar
EmoticonEmoticon