Jokowi mengatakan, perlu dibuat film G30S untuk generasi millenial. Kalian langsung heboh mencelanya, baik dari kiri maupun kanan, padahal ada hal penting tersirat di situ.
1. Film propaganda Soeharto itu perlu rekonstruksi. Artinya, ada peluang untuk membuat film tandingan. Atau setidaknya membuang bualan Orba dalam film lawas itu agar sesuai dengan sejarah. Ini lebih baik daripada memutar film penuh kekejian itu kembali.
2. Golongan kiri yang menyebut Jokowi otoriter berhak memunculkan gagasan baru soal tragedi 65 dan sesudahnya. Ini memang tidak mudah. Karena militer pasti akan mengunci semua langkah ke sana. Setidaknya ada celah untuk bermain. Undang para sejarawan, intelektual, kalau perlu pihak independen dari luar untuk membantu.
3. Golongan kanan yang menyebut Jokowi antek PKI bisa membuka mata, bahwa hoax yang mereka makan setiap hari itu benar-benar rekayasa. Mereka juga bisa membuktikan argumen mereka sesuai fakta sejarah, bukan hanya versi Soeharto. Itupun kalau mereka mau.
4. Pernyataan itu jelas menunjukkan posisi Jokowi. Di sebelah kirinya ada kelompok intelek-moderat-kiri, di sebelah kanannya ada militer-ormas garis keras-kelompok buta sejarah. Dan posisi di tengah ini yang membuatnya diserang dari kanan-kiri. Posisi berusaha menyenangkan semua pihak ini sangat sulit. Bahkan pasti gagal.
5. Eta takebeerkanlah...
0 komentar
EmoticonEmoticon